Buat kamu yang pernah dunia muda di era
tahun 1980 dan 1990-an so pasti kenal dengan yang namanya Lupus, tokoh fiksi Hilman Hariwijaya, salah seorang penulis ternama pada masa itu.
Pada
awal kehadirannya, lupus hanya sebuah cerpen yang ditulis Hilman untuk
majalah Hai di tahun 1986.
Cerpen Lupus mendapat
respons yang sangat bagus di kalangan remaja karena ceritanya yang kocak dengan
karakter-karakter yang unik. Lupus pun di angkat menjadi novel sehingga membuatnya
terkenal hingga ke seantero Indonesia bahkan sampai dengan saat ini.
Membahas Lupus, rasanya
nggak sreg kalau tidak memperkenalkan sang illustrator yang telah
menghadirkan Lupus secara visual ke para pembaca.
Beliau adalah Wedha Abdul Rasyid, seorang illustrator di majalah remaja Hai yang juga sering disebut-sebut sebagai
Bapak Illustrator Indonesia karena kontribusi dan karya-karyanya di bidang
illustrasi dan seni rupa.
Profesi sebagai seorang illustrator sudah
dikerjakan Wedha yang malang melintang di media cetak mulai tahun 1970-an.
Dan 1977, ketika beliau bergabung dengan majalah Hai, ia banyak membuat beberapa ilustrasi terutama karya-karya fiksi milik Arswendo Atmowiloto dan Hilman dengan
Lupus-nya yang fenomenal. Nah, di majalah itulah Wedha mengerjakan potret para tokoh
dunia dari segala latar belakangnya: tokoh politik, musisi, seniman, sampai
tokoh-tokoh fiktif.
Pada tahun 1990, Wedha kemudian memulai gebrakan dengan style baru untuk
illustrasi gambar wajah.
Hal ini dikarenakan penurunan daya
penglihatan beliau yang telah berusia mencapai 40 tahun, sehingga ia merasa sedikit sulit
menggambar wajah dalam bentuk yang realistis dan detail.
Berawal dari kegelisahaan ini, Wedha mulai memikirkan cara
melukis sosok manusia dengan cara yang lebih mudah dengan mengutak atik titik,
garis dan bidang.
Ini merupakan sebuah awal bagi Wedha membayangkan gambar sosok
manusia sebagai kumpulan bidang-bidang datar yang dibentuk oleh garis-garis
imajiner.
Sebelum menemukan cara membuat seperti sekarang ini dimana
teknologi sangat membantu mempermudah dalam pembuatan WPAP Wedha harus melalui
proses yang begitu panjang dari membuat WPAP dengan manual sampai ke digital
pada era sekarang ini.
Berikut ini adalah proses perjalanan WPAP dari masa ke masa yang dilalui oleh Bpk. Wedha Abdul Rasyid :
Dari perjalanan beliau, saya mencoba untuk mengembangkan satu persatu bakat saya.
Mencoba membuat beberapa WPAP yang mungkin tidaklah sebagus kebanyakan para master dan mbakster WPAP buat :
Semoga catatan ini sangat bermanfaat bagi temen-temen pecinta blog sederhana saya.
Bagi rekanan yang berminat momen foto pribadi, pasangan anda di desainkan dalam bentuk WPAP, siahkan follow langsung pin saya di 26AF0FFC.
Salam warna - warni.
Amat sangat bermartabat
BalasHapus